Filosofi Cover Buku From Karyawan to Juragan
Kenapa buku cover FKTJ kok agak unik?
Ada dua hewan, satu banteng di bawah dan satu beruang di atas. Lalu di tengah-tengahnya ada manusia yang sedang memanjat ketakutan.
Cover buku ini membalik paradigma/persepsi dari kebanyakan orang.
Bahwa resign, memulai bisnis, pindah jadi pengusaha, maka levelnya akan meningkat. Itu persepsi yang ada di masyarakat pada umumnya.
Di satu sisi, benar. Di sisi lain, ketika jadi karyawan lalu resign tanpa persiapan yang matang dan pertimbangan yang baik, justru akan jadi masalah baru.
Asal resign, modal semangat tanpa ilmu, mungkin karena abis ngobrol dengan teman pengusaha yang penghasilannya besar dan sukses, bisa beli apa aja.
Tiba-tiba jadi pengen punya bisnis dan jadi pengusaha, lalu memutuskan resign tapi gak tau ilmunya.
Gak ada pertimbangan matang, gak tau seluk beluk bisnis, susah payahnya bisnis, gak ngerti kerja keras yg dibutuhkan di bisnis itu seperti apa.
Ketika dia lompat ke jalur bisnis, kaget, shock dan gak siap.
Cover buku ini ngasih warning bahwa menjadi pengusaha bisa jadi gak lebih baik posisinya dari karyawan. Bisa jadi, karyawan lebih enak karena punya jam kerja dan tanggung jawab yang sama. Gak perlu ngurusin kerjaan setelah jam kerja selesai.
Kalau pebisnis, seharian, 24 jam akan fokus ke bisnis.
Secara fisik, di awal bisnis, bisa jadi jam kerja akan kerja 16-20 jam sehari.
Cover ini ingin menyampaikan bahwa:
Bisnis itu gak jadi jaminan akan lebih baik dan lebih enak jika tidak tau ilmunya.
Lepas dari banteng masuk ke beruang. Keduanya nya bisa jadi kondisi yang gak mengenakkan ketika tidak dipersiapkan dengan matang.
Untuk itu buku From Karyawan to Juragan ini ditulis. Isinya berdasarkan pengalaman penulis selama lebih dari 10 tahun bekerja menjadi seorang karyawan sambil berbisnis. Dan di tahun 2019, penulis memutuskan resign dan menjalankan bisnisnya di rumah secara online tanpa harus punya atau sewa toko offline.